Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah nama dan tempat sebuah perdagangan efek di bursa saham Jakarta, Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa tempat dimana orang memperjualbelikan efek di Indonesia. Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya melakukan pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama baru yang kini berubah menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sejarah
Cikal bakal Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan oleh Vereeniging Oost-Indische Compagnie (VOC) pada 14 Desember 1912 bernama Vereniging voor de Effectenhandel (bursa efek) dan langsung memulai perdagangan, Setelah lama vakum karena perang kemerdekaan dan berbagai masalah internal, bursa efek kembali diaktifkan pada 10 Agustus 1977 dengan nama Bursa Efek Jakarta yang dijalankan Badan Pelaksana Pasar Modal.
Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek Jakarta. Kemudian pada tahun 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai.
Setelah sempat jatuh ke sekitar 300 poin pada saat-saat krisis & kerusuhan kala itu di era memasuki tahun 2000 milenium, BEJ mencatat rekor tertinggi barunya pada awal tahun 2006 setelah mencapai level 1.500 poin berkat adanya sentimen positif dari dilantiknya presiden baru, Susilo Bambang Yudhoyono. Peningkatan pada tahun 2004 ini sekaligus membuat BEJ menjadi salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di Asia pada tahun tersebut
BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sejak 2 Maret 2009 sistem JATS ini sendiri telah digantikan dengan sistem baru bernama JATS-NextG yang disediakan OMX.
Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Indeks saham
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham: dan tanggal tersebut di tetapkan sebagai hari jadi bursa efek indonesia.
BEI menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks harga saham gabungan (IHSG).Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih yang tergabung dalam market kapitalisasi terbesar setelah melalui beberapa tahapan seleksi. Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.Jakarta Islamic Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah. Indeks Papan Utama (MBX) dan Papan Pengembangan (DBX), indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan. Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.
0 comments:
Posting Komentar